OLAHRAGA - SEPAKBOLA
Senin, 02 Januari 2012 , 15:01:00
Sekolah Real Madrid
SURABAYA - Peran Jawa Timur sebagai salah satu barometer perkembangan sepak bola di Indonesia bakal semakin kukuh. Pembinaan sepak bola di usia dini bisa makin berkembang.

Harapan tersebut muncul setelah adanya kepastian izin dari Real Madrid Foundation (RMF/yayasan Real Madrid) untuk mendirikan sekolah olahraga sosial Real Madrid di Jawa Timur. Sidoarjo patut berbangga karena terpilih menjadi lokasi sekolah tersebut.

Kepastian izin dari RMF tersebut disampaikan penanggungjawab sekolah Real Madrid di Jatim Imam Syafii kemarin (1/1). Imam menjelaskan, pertengahan Desember lalu, dia dan beberapa wakil dari Liga Pendidikan Indonesia (LPI) telah menandatangani kontrak dengan RMF langsung di Madrid, Spanyol.

Selain di Sidoarjo, RMF juga menyetujui pendirian sekolah sepak bola serupa di beberapa kota lain di Indonesia. Kota-kota tersebut adalah Banda Aceh, Jogja, Pontianak, Banjarmasin, Makassar, dan Papua. Untuk Sidoarjo, sekolah sepak bola tersebut dijadwalkan sudah mulai berjalan Maret mendatang.

Dalam kesempatan tersebut Imam menjelaskan bahwa penyelenggaraan sekolah tersebut akan bekerjasama dengan Pengprov, Pengkab, Dinsos, Dispendik, Dispora, KONI, serta PSSI. Kerjasama, terutama diperlukan dalam proses seleksi siswa sekolah itu.

Untuk tahun pertama, menurut Imam, sekolah tersebut hanya menampung 100 siswa. Mereka akan dibagi dalam empat kelas. Yaitu kelas 6-8 tahun, 9-11 tahun, 12-14 tahun, dan 15-17 tahun.

Sesuai dengan namanya yang berlabel sosial, maka prioritas seleksi pemain lebih bernuansa sosial. Hak itu diwujudkan dengan komposisi siswa dimana 60 persennya adalah dari keluarga kurang mampu dan anak-anak korban lumpur panas di Porong Sidoarjo. "Mereka tidak akan dipungut biaya sepeser pun," papar Imam.

Sedang sisanya, 40 persen, adalah mereka yang berminat untuk belajar sepakbola dan bersedia membayar uang sekolah. "Target kami memajukan dan memberdayakan pesepakbola yang terkendala biaya. Rasanya tak adil kalau mereka yang punya kualitas tapi batal bersinar gara-gara uang," tutur Imam.

Meski lebih banyak bersifat sosial, soal kualitas RMF tetap akan menjaganya karena memang membawa nama besar klub Real Madrid. Untuk itu, para pelatih di sekolah tersebut akan mendapatkan pembekalan terlebih dahulu dari RMF.

Pembekalan dan pelatihan untuk mereka dijadwalkan berlangsung Februari mendatang. "RMF akan mengirim tim ke sini untuk memberikan pembekalan pada pelatih. Mereka juga akan memantau perkembangan sekolah setiap bulan untuk dilaporkan ke Spanyol," ujar Imam. (dra/ruk)
di Sidoarjo