Sriwijaya FC Merasa Dizalimi PSSI
Surat PSSI ke Sriwijaya FC yang memaksa Firman Utina dan kawan-kawan meninggalkan ajang Indonesia Super League (ISL) dan hanya mengikuti IPL, ditanggapi oleh Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex.
Dodi beranggapan bahwa pihak manajemen Sriwijaya FC sudah bersikap sangat hati-hati dalam menentukan sikap. Keputusan untuk tampil di IPL dan ISL di ambil manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri demi menjaga semua elemen sepakbola, baik kepentingan klub dan kepentingan sepakbola nasional.
"Surat PSSI menyatakan jika Sriwjaya FC ingin mengikuti IPL harus membuat pernyataan tidak mengikuti kompetisi lain. Itu semakin membuat kami tidak mengerti. Sebab Sriwijaya FC mengikuti IPL juga ingin menghormati PSSI. Sriwijaya FC ada di ISL karena demi kepentingan klub, karena kami tidak ingin menyakiti suporter. Kalau sikap PSSI seperti ini kami telah dizalimi," jelas Dodi.
Dodi menjelaskan bahwa langkah Sriwijaya FC mengikuti IPL adalah untuk menghormati PSSI yang menegaskan fokus terhadap pembinaan pemain muda.
"Tentu hal itu akan selaras dengan keinginan kami manajemen yang lebih mengandalkan skuad muda di IPL, karena Sriwijaya FC sudah menegaskan akan mengorbitkan pemain muda dari Sumatera Selatan dan pemain muda Sriwijaya FC," papar Dodi.
Sedangkan untuk keputusan Sriwijaya FC berkompetisi di ISL, Dodi mengatakan hal itu lebih karena untuk memberi apresiasi elemen masyarakat Sumsel dan menghargai fans serta suporter yang mencintai Sriwijaya FC.
"Untuk itulah keputusan kami mengikuti ISL dan juga IPL. Namun dengan sikap PSSI seperti ini kami tidak mengerti apa maunya PSSI. Kalau sudah begini terserah PSSI prosesnya seperti apa," tegas putra sulung Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, tersebut.
Terakhir Dodi menegaskan Sriwijaya FC akan tetap tampil di IPL dan ISL. "Sriwijaya FC akan tetap ikut berkiprah di IPL dan ISL. Itu karena atas permintaan suporter, fans, seluruh masyarakat Sumsel yang mencintai klub ini. Saya tidak ingin mengkhianati masyarakat Sumsel," tutup Dodi.
This entry was posted on Jumat, 16 Desember 2011
, 20.40. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.